Di antara ragam kuliner Nusantara yang memikat hati dan perut, ada satu hidangan yang telah mengukir tempat istimewa dalam hati para penikmat kuliner Indonesia, yaitu mie ayam. Sajian ini telah menjadi ikonik dan mendapat tempat di hati masyarakat karena rasanya yang lezat dan nikmat.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal-usul mie ayam, komponen-komponen yang membuatnya begitu istimewa, serta pesona yang menjadikannya salah satu hidangan paling dicari di berbagai pelosok Indonesia.
Asal Mula Mie Ayam
Mie ayam adalah hidangan yang berasal dari perpaduan budaya Tionghoa dan Indonesia. Asal usulnya dapat ditelusuri hingga masuknya imigran Tionghoa ke Indonesia pada abad ke-17. Mereka membawa berbagai kuliner Tionghoa, termasuk mie, yang kemudian disesuaikan dengan selera dan bahan-bahan lokal. Proses akulturasi inilah yang akhirnya melahirkan hidangan unik seperti mie ayam.
Selama berabad-abad, mie ayam terus mengalami evolusi, tidak hanya dari segi cita rasa tetapi juga dalam variasi resep dan teknik memasak. Setiap daerah di Indonesia bahkan mungkin memiliki versi mie ayam yang sedikit berbeda, membuatnya menjadi hidangan yang beragam, menarik, dan menggoda selera.
Isi dalam Semangkuk Mie Ayam
Mie ayam tidak hanya sekadar semangkuk mie dengan daging ayam di atasnya. Hidangan ini terdiri dari beberapa komponen yang dipadukan dengan cermat untuk menghasilkan cita rasa yang lezat. Berikut adalah komponen-komponen utama mie ayam.
- Mie
Jenis mie yang digunakan untuk mie ayam umumnya adalah mie kuning berbentuk tipis seperti mie telur atau mie biasa. Mie ini direbus hingga matang dan diberi sedikit minyak agar tidak lengket.
- Ayam
Potongan daging ayam yang direbus atau dikukus menjadi komponen protein utama dalam hidangan ini. Biasanya, daging ayam dipotong tipis atau dihancurkan menjadi shredded chicken untuk mempermudah saat menyantap.
- Kuah kaldu
Sup kaldu ayam yang gurih dan hangat menjadi saus utama untuk mie ayam. Kuah kaldu ini memberikan kelembutan dan memperkaya rasa mie.
- Bawang goreng dan bawang putih
Bawang goreng digunakan sebagai taburan untuk memberikan rasa dan tekstur tambahan. Bawang putih digunakan sebagai bumbu dalam proses memasak ayam dan kuah.
- Sayuran
Kadang-kadang, mie ayam disajikan dengan tambahan sayuran seperti sawi, tauge, atau seledri untuk memberikan kesegaran dan keseimbangan gizi.
- Bumbu dan Saus
Beragam bumbu seperti kecap manis, saus tiram, kecap asin, dan minyak wijen digunakan untuk memperkaya rasa mie ayam sesuai dengan selera masing-masing.
Baca Juga: Fakta Menarik Udang Rebon yang Tinggi Nutrisi dan Serbaguna
Bedanya Mie Ayam Chinese dan Mie Ayam Jawa
1. Dari rasa kuah dan bumbu
- Mie ayam chinese (Tionghoa)
Cenderung memiliki kuah kaldu yang lebih ringan dengan rasa gurih dari daging ayam atau tulang ayam. Bumbu yang digunakan lebih mirip dengan saus Tionghoa, seperti kecap manis, kecap asin, minyak wijen, dan bawang putih. Saus ini memberikan sentuhan manis dan gurih yang khas pada hidangan.
- Mie ayam jawa
Kuah kaldu pada mie ayam jawa biasanya lebih kaya dan berisi, dengan cita rasa yang lebih kental dan pekat. Bumbu yang dominan adalah rempah-rempah tradisional Jawa, seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, dan kunyit. Jadi, rasa kuahnya lebih kompleks dan kaya rempah.
2. Jenis mie
- Mie ayam chinese (Tionghoa)
Biasanya menggunakan mie kuning yang lebih tipis, seperti mie telur atau mie kuning biasa.
- Mie ayam jawa
Lebih sering menggunakan mie pangsit, yang lebih lebar dan tebal. Mie pangsit ini memiliki tekstur yang lebih kenyal dan cocok untuk disajikan dalam kuah kaldu yang kental.
3. Topping dan pelengkapnya
- Mie ayam chinese (Tionghoa)
Biasanya disajikan dengan potongan daging ayam yang diiris tipis, sawi, tauge, dan bawang goreng. Beberapa variasi juga mungkin menambahkan pangsit goreng sebagai pelengkap.
- Mie ayam jawa
Topping yang lebih umum adalah ayam suwir (shredded chicken), pangsit rebus, tauge, irisan bakso (biasanya bakso daging sapi), dan kadang-kadang disajikan dengan tambahan kikil sapi atau jamur.
Resep Mie Ayam untuk Coba di Rumah
Bahan utama:
- 210 gram mie telur
Topping ayam:
- 250 gram dada ayam
- 4 buah kemiri
- 4 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 1/2 siung bawang bombai, iris
- 3 cm jahe
- 1 cm kunyit
- 1 sdm kecap asin
- 1 sdm saus tiram
- 3 sdm kecap manis
- 1/2 sdt garam
- 1/2 sdt gula
- 1/2 sdt kaldu bubuk
- 1 buah serai, geprek
- 2 lembar daun salam
- 2 lembar daun jeruk
- 3 cm lengkuas, geprek
- 100 mL air
Minyak bawang:
- 3 siung bawang putih
- 50 mL minyak sayur
Kuah mie ayam:
- 3 sdm minyak bawang
- 3 cm jahe, geprek
- 1 sdt kaldu bubuk ayam
- 500 mL air kaldu (sisa rebusan dada ayam)
- 1/2 sdt merica bubuk
- 1/4 sdt garam
Pelengkap:
- Sawi secukupnya
- Sambal goreng
- Bawang daun iris
- Pangsit secukupnya
Cara memasak:
- Pertama-tama, rebus ayam. Angkat kemudian suwir-suwir. Saring sisa air rebusan dan sisakan 500 mL.
- Haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, dan kunyit. Sisihkan. Iris bawang bombai.
- Panaskan minyak, tumis bawang bombai hingga harum. Kemudian, masukkan bumbu balus dan bumbu geprek. Tumis lagi hingga harum. Setelah itu, masukkan ayam dan aduk rata. Masukkan pula air dan sisa bumbu lainnya, masak hingga bumbu menyerap dan juga kental. Sisihkan.
- Selanjutnya, goreng pangsit seperti jajanan mie ayam terdekat. Lalu, sisihkan. Sisakan 50 mL air untuk membuat minyak bawang dengan menggoreng bawang putih iris hingga kecokelatan.
- Siapkan kuah kaldu mie ayam dengan mencampurkan semua bahan dan air kaldu. Rebus mie telur hingga lunak lalu masukkan sawi.
Tips penyajian: masukkan 1 sdm minyak bawang ke mangkuk, kemudian masukkan mie secukupnya. Aduk rata. Tambahkan topping ayam, sawi, pangsit, dan bawang daun iris di atasnya.
Baca Juga: Wajib Tahu! Apa Itu Mie Yamin? Dan Perbedaannya dengan Mie Ayam