Serupa tapi tak sama!
Sebagai orang Asia, makanan berbentuk mi pasti sudah sangat akrab di lidah kita. Tapi untuk beberapa orang, makan mi aja tidak cukup mengenyangkan seperti saat memakan nasi. Apa kamu juga begitu?
Sebagai alternatifnya, terkadang beberapa orang memilih bihun sebagai pengganti nasi. Bihun yang berwarna putih dan berbentuk seperti mi ini ternyata memiliki kembaran yang secara fisik sangat mirip.
Bihun, soun, dan misoa sering kali bikin keliru karena bentuknya yang terlihat sama. Tapi, kamu nggak usah khawatir, ketiga jenis mie ini juga punya perbedaan, kok. Supaya kamu nggak keliru lagi, simak perbedaan bihun, soun, dan misoa di bawah ini, yuk!
Pada dasarnya bihun terbuat dari dua bahan utama, yaitu tepung beras dan air yang disatukan menjadi sebuah adonan. Setelahnya adonan dibuat dengan bentuk lurus dengan ukuran ketipisan yang bervariatif.
Untuk teksturnya sendiri, bihun terkesan lebih rapuh dan patah dibandingkan dengan soun dan misoa. Selain itu, warna putih pekat pada bihun juga tidak akan berubah ketika sudah matang dan dicampur kuah.
Seperti nasi, mie bihun ini juga tidak memiliki banyak rasa, malah terkesan hambar. Namun, karena rasanya yang netral, bihun sering diberikan pendamping kuah yang gurih seperti kari, kaldu, dan kuah pedas.
Mie soun atau sering juga disebut dengan mi kaca ini adalah mie yang sering digunakan untuk hidangan tumis, sup, hingga hot pot. Hal yang mudah membedakan antara soun dengan bihun dan misoa adalah bentuk soun yang sedikit lebih besar dan berwarna putih bening atau coklat buram.
Perbedaan warna pada soun biasanya karena soun terbuat dari beberapa jenis pati. Soun yang menggunakan tapioka berwarna putih bening. Sedangkan soun yang menggunakan pati kacang hijau, kentang, atau ubi jalar memiliki warna yang sedikit buram.
Salah satu kelebihan dari soun adalah bisa disajikan panas, hangat, maupun dingin. Tidak seperti mi yang berbahan dasar gandum, soun tidak akan bertekstur lengket ketika dihidangkan dingin. Soun juga memiliki tekstur yang mengembang dan renyah jika kamu memasaknya dengan cara digoreng.
Baca Juga: 20 Jenis Pasta Berdasarkan Bentuknya, Apa Bedanya?
Misoa adalah mi dari Tiongkok yang memiliki bentuk sangat tipis dan terbuat dari gandum. Dalam kepercayaan masyarakat Tiongkok, misoa ini menandakan umur panjang dan sering dihidangkan untuk hidangan spesial saat ulang tahun.
Bagaimana dengan teksturnya? Jika dibandingkan dengan bihun dan soun, misoa ini bentuknya lebih tipis dan bertekstur seperti pasta. Di beberapa toko, misoa sering juga dilabeli dengan nama bihun gandum karena memang misoa terbuat dari tepung gandum.
Saat belum diolah, misoa warnanya terlihat lebih putih dan berbentuk seperti seikat rambut yang rapuh. Banyak orang juga menyebut misoa mirip seperti sarang burung.
Misoa ini sering digunakan di berbagai masakan Cina sebagai makanan pelengkap. Biasanya mereka menyajikan mi ini dengan cara digoreng maupun direbus.
Saat mengolah misoa, pastikan agar tidak memasaknya terlalu lama karena akan lebih cepat lembek jika terkena air panas. Cara yang sering digunakan oleh restoran Cina adalah mereka akan menyiram misoa kering dengan kuah kaldu dan melunakannya saat di dalam mangkuk.
Jika dilihat dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa mi bihun, soun, dan misoa memiliki perbedaan dari segi tekstur, ukuran dan bahan pembuatannya. Berikut ini beberapa perbedaan bihun, soun, dan misoa.
Gimana? Ternyata ada banyak perbedaan bukan antara bihun, soun, dan misoa? Setelah ini jangan salah lagi ya saat ingin membeli salah satu dari ketiga jenis mi ini. Kamu jug bisa berkreasi aneka masakan dari bihun, soun, maupun misoa dengan sontek resepnya di Yummy App, lho.
Baca Juga: Ini Perbedaan Oat, Muesli, dan Granola, Lebih Baik Mana?