Advertisement
Serupa tapi tak sama!
Gula aren dan gula merah adalah produk pemanis tambahan yang sangat identik dengan beberapa hidangan lokal. Misalnya kolak pisang, gudeg, atau lupis, yang tak akan lengkap tanpa campuran pemanis tersebut.Â
Dalam berbagai resep masakan, gula aren dan gula merah kerap digunakan bergantian, bahkan tak jarang dianggap sama.Â
Namun, fakta menunjukkan bahwa ada perbedaan antara gula aren dan gula merah yang sangat esensial. Perbedaan ini mencakup komposisi, penampilan, hingga cita rasa yang dihasilkan.Â
Rincian perbedaan di antara keduanya dijelaskan dalam informasi berikut.
Tahukah kamu, kalau gula merah bisa dibuat dengan beragam bahan baku yang diperoleh dari alam?
Menurut Yusuf Afandi dalam buku Cara Membuat Gula Aren, gula merah umumnya terbuat dari nira pohon kelapa, pohon lontar, pohon nipah, hingga sari tebu.Â
Sementara untuk gula aren, hanya memakai bahan ekslusif berupa nira pohon aren (enau). Meski sama-sama tanaman palem, tapi pohon aren, kelapa, nipah, hingga lontar, menghasilkan jenis nira yang berbeda.Â
Nira sendiri adalah cairan yang berasal dari getah bunga jantan pohon palem yang memiliki rasa manis. Air nira aren dinilai lebih jernih dibandingkan nira kelapa.
Bahan baku pembuatan gula merah dan gula aren haruslah nira yang masih segar, dengan umur simpan maksimal 90 menit di dalam bumbung (tabung bambu penampung nira).Â
Indikator yang bisa digunakan untuk mencari perbedaan gula aren dan gula merah adalah bagaimana keduanya dikenal. Meski bukan hanya gula aren yang berasal dari jenis tanaman palem, tapi sebutan palm sugar hanya ditujukan untuk gula tersebut.Â
Sementara jenis gula merah yang familiar di luar negeri berasal dari nira kelapa, sehingga dikenal pula coconut sugar.
Untuk gula merah yang terbuat dari estrak sari tebu, kerap kali dicetak dengan mangkok dari batok kelapa. Bentuknya yang cekung membuatnya dipanggil dengan gula mangkok.
Secara umum, cara pembuatan gula merah dan gula aren sama saja. Air nira yang mendidih di atas kayu bakar akan mulai mengental menjadi karamel. Nah, baru dari sini kita akan bisa melihat perbedaan antara gula aren dan gula merah.
Setelah dicetak, gula aren mengeluarkan warna cokelat kekuningan karena air niranya lebih jernih. Sementara gula merah memiliki warna cokelat kemerahan yang menginspirasi penamaannya.Â
Jadi, dapat disimpulkan kalau gula aren memiliki rona warna lebih terang, sedangkan gula merah identik dengan warna cokelat yang pekat.Â
Baca Juga: ​3 Cara Membuat Sirup Gula, Mudah dan Antigagal!
Kita juga bisa mengenali perbedaan gula aren dan gula merah dari tekstur keduanya.
Dibandingkan gula merah, gula aren bertekstur lebih lembut jadi lebih mudah hancur. Mengingat teksturnya, gula aren sebaiknya disimpan di kulkas agar tidak mudah berair.
Sedangkan gula merah pada umumnya bertekstur keras, jadi kamu mungkin harus memberi tekanan lebih saat memotongnya. Cukup simpan gula merah di suhu ruang, ya.
Bagi yang sering menikmati masakan berkomposisi gula merah, kamu pasti hafal bagaimana rasa legitnya mendominasi hidangan.Â
Gula merah memang terkenal memiliki rasa manis yang lebih menonjol. Jadi, rasa manis-gurihnya dimanfaatkan dengan baik untuk membuat isian klepon hingga cuko pempek.Â
Lalu apa yang membedakan rasa manis gula merah dengan gula aren?Â
Kalau soal rasa manis gula aren cenderung memiliki tingkat yang lebih ringan. Oleh karena itu gula aren sering diracik bersama minuman, seperti kopi gula aren.
Kamu juga bisa merasakan rasa pahit khas smoky di akhir mencecap makanan yang berkomposisi gula aren.Â
Sementara dari segi aroma, gula aren lebih unggul karena bisa mengeluarkan keharuman yang lebih berkesan.Â
Bila diteliti secara jeli, kita bisa menemukan perbedaan gula aren dan gula merah dengan mudah. Pasalnya kedua pemanis tambahan itu mengandung bahan baku yang berbeda, sehingga memengaruhi hasil akhir dari segi warna hingga rasa. Setelah ini jangan sampai tertukar, ya!
Baca Juga: Batas Konsumsi Gula Per Hari yang Wajib Diketahui