3 Perbedaan Tepung Tapioka dan Tepung Terigu Paling Mendasar

Hati-hati salah pilih, ya!

3 Perbedaan Tepung Tapioka dan Tepung Terigu Paling Mendasar

penulis:

Elvina Lathifa

Bagikan:

Tepung adalah bahan dasar yang tak sering digunakan dalam dunia masakan. Dua jenis tepung yang sering digunakan dalam berbagai resep adalah tepung tapioka dan tepung terigu.

Meskipun keduanya terlihat mirip, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam pengertian, bahan dasar, kegunaan, dan beragam olahan. Mari kita telusuri lebih dalam tentang perbedaan antara tepung tapioka dan tepung terigu.

1. Perbedaan tepung tapioka dan tepung terigu dari segi bahan baku

saringan tepung halus
ilustrasi menyaring tepung (freepik.com/mdjaff)

Tepung Tapioka

Tepung tapioka diperoleh dari umbi tanaman manioka, yang juga dikenal sebagai singkong atau cassava (Manihot esculenta). Proses pembuatannya dimulai dengan mengupas, mencuci, dan menghancurkan umbi manioka. Hasil dari proses ini adalah pasta putih yang mengandung pati.

Pasta tersebut kemudian dikeringkan dan dihancurkan hingga menjadi tepung halus. Tepung tapioka dikenal dengan sifat uniknya yang transparan dan jernih saat dicampur dengan air panas. Ini memberikan sifat pengentalan dan tekstur kenyal pada hidangan yang mengandung tepung tapioka.

Tepung Terigu

Tepung terigu merupakan hasil dari penggilingan biji gandum. Proses ini dimulai dengan menghilangkan lapisan kulit luar biji gandum dan menggiling bagian dalam biji untuk menghasilkan tepung halus.

Tepung terigu yang dihasilkan memiliki sifat yang serba guna dan menjadi bahan dasar utama dalam banyak resep masakan. Tepung terigu mengandung protein gluten, yang memberikan sifat elastis pada adonan dan memungkinkan adonan mengembang saat difermentasi.

2. Perbedaan tepung tapioka dan tepung terigu dari segi proses pembuatan

adonan tepung untuk ayam tepung
ilustrasi adonan tepung untuk ayam tepung (freepik.com/freepik)

Tepung Tapioka

Tepung tapioka adalah hasil dari ekstraksi pati dari umbi tanaman manioka atau singkong. Proses dimulai dengan pengupasan dan pencucian umbi, yang kemudian dihancurkan atau dipecahkan untuk memisahkan pati dari serat dan komponen lainnya. Pati yang terkandung dalam umbi manioka diubah menjadi pasta, yang kemudian dikeringkan dan diubah menjadi bentuk tepung halus.

Pati ini memiliki karakteristik khas, yaitu kemampuan untuk membentuk hidangan dengan tekstur kenyal dan transparan saat dicampur dengan air panas. Ini menghasilkan pengentalan yang jernih dan tekstur yang menggemaskan dalam hidangan seperti permen jeli atau kue dadar gulung.

Tepung Terigu

Proses pembuatan tepung terigu bermula dari biji gandum. Biji gandum diolah melalui serangkaian tahap yang melibatkan penggilingan dan penyaringan, yang bertujuan menghilangkan lapisan kulit luar biji untuk mendapatkan inti biji yang kaya pati.

Hasil dari proses ini adalah tepung terigu yang halus dan serbaguna. Yang membuat tepung terigu istimewa adalah kandungan protein gluten yang alami. Gluten ini memberikan sifat pengikatan dan elastisitas pada adonan, yang menjadi dasar dalam proses pembuatan roti dan kue.

Selama pengolahan, gluten membentuk jaringan yang memberikan struktur pada adonan, memungkinkan adonan mengembang dengan baik dan menghasilkan tekstur yang lembut serta biji roti yang empuk dan mengembang.

Baca Juga: Perbedaan Tepung Tapioka dan Tepung Kanji secara Mendasar

3. Perbedaan tepung tapioka dan tepung terigu dari segi kegunaan

Dalam pembuatan kue dan roti

resep roti bun burger
ilustrasi roti bun burger (unsplash.com/andrea riezzo)
  • Tepung tapioka
    Tepung tapioka umumnya tidak digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan kue atau roti. Sebab kurang mengandung gluten yang diperlukan untuk pembentukan struktur kue atau roti yang mengembang.

    Namun, dalam beberapa kue tradisional atau resep yang tidak mengandalkan pengembangan melalui gluten, tepung tapioka bisa digunakan. Fungsinya yaitu sebagai tambahan untuk memberikan tekstur khusus atau sebagai pengental pada adonan.

  • Tepung terigu
    Tepung terigu adalah bahan utama dalam pembuatan kue dan roti. Kandungan gluten dalam tepung terigu memungkinkan pembentukan jaringan yang elastis dan mengembang saat difermentasi, menghasilkan kue dan roti yang empuk, berpori, dan berstruktur.

Dalam pengentalan saus dan sup

sup krim dalam mangkok putih
ilustrasi cream soup (pixabay.com/Pexels)
  • Tepung tapioka
    Tepung tapioka memiliki sifat khas yang memberikan tekstur kenyal dan pengentalan saat terkena panas atau cairan. Kekentalan alaminya menjadi nilai tambah ketika digunakan dalam makanan gorengan.

    Saat digunakan untuk melapisi bahan yang akan digoreng, seperti potongan daging atau sayuran, tepung tapioka membentuk lapisan yang lekat dengan bahan tersebut.

    Karena sifat kenyalnya, tepung tapioka membantu menjaga integritas lapisan luar saat bahan digoreng dalam minyak panas. Hasilnya adalah lapisan luar yang renyah dan tahan lama, yang melindungi makanan dari penyerapan minyak berlebihan.

  • Tepung terigu
    Tepung terigu, terutama yang memiliki kandungan gluten tinggi, adalah bahan yang umum digunakan dalam pembuatan makanan gorengan. Gluten dalam tepung terigu memberikan kekenyalan pada adonan dan membantu adonan menempel dengan baik pada bahan yang akan digoreng.

    Ketika adonan makanan gorengan dicelupkan ke dalam tepung terigu dan kemudian digoreng, adonan membentuk lapisan luar yang renyah dan berwarna cokelat keemasan.

Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa tepung tapioka cenderung memberikan tekstur kenyal yang khas pada lapisan luar makanan gorengan. Sementara tepung terigu, dengan bantuan gluten, memberikan struktur yang elastis dan mengembang pada adonan makanan gorengan. Keduanya memiliki kegunaan yang berbeda dalam menciptakan efek renyah yang diinginkan pada makanan gorengan.

Untuk gorengan dan kulit pangsit

ilustrasi cara membuat kulit pangsit
ilustrasi cara membuat kulit pangsit (Google Maps/Kina Mukti)
  • Tepung tapioka
    Tepung tapioka adalah pilihan yang menarik untuk digunakan dalam makanan gorengan karena memiliki sifat khas yang berbeda dari tepung terigu. Kekentalan alami tepung tapioka membuatnya menjadi bahan pengikat yang baik ketika terkena panas atau cairan.

    Ini menjadi sangat berarti ketika digunakan untuk melapisi bahan makanan sebelum digoreng. Ketika bahan makanan dicelupkan ke dalam adonan tepung tapioka dan kemudian digoreng, tepung tapioka membentuk lapisan luar yang lekat dan mengikat pada bahan tersebut.

  • Tepung terigu
    Tepung terigu adalah bahan klasik yang sering digunakan dalam pembuatan makanan gorengan. Salah satu fitur penting dari tepung terigu adalah kandungan gluten yang tinggi.

    Gluten adalah protein yang memberikan elastisitas pada adonan dan membantu adonan menempel dengan baik pada bahan makanan yang akan digoreng. Ketika bahan makanan dicelupkan ke dalam adonan tepung terigu dan kemudian digoreng, lapisan luar yang terbentuk menjadi renyah dan berwarna cokelat keemasan.

Dalam pembuatan makanan tradisional

onde-onde
ilustrasi onde-onde (YouTube.com/ZHR Kuliner)
  • Tepung tapioka
    Tepung tapioka adalah bahan yang umum digunakan dalam hidangan tradisional di berbagai budaya, terutama di wilayah Asia Tenggara. Kekayaan karbohidrat dan sifat kenyalnya membuatnya menjadi bahan yang berharga dalam pembuatan hidangan yang mengandalkan tekstur khas dan pengikat yang baik.

    Beberapa contoh penggunaannya dalam hidangan tradisional meliputi:
  1. Perkedel singkong
    Dalam hidangan perkedel singkong, tepung tapioka berperan penting dalam membentuk adonan singkong yang kemudian digoreng hingga renyah. Tepung tapioka memberikan kekenyalan dan membantu menjaga bentuk perkedel saat diolah.

  2. Onde-onde
    Tepung tapioka digunakan dalam adonan untuk kulit luar onde-onde, memberikan tekstur kenyal yang menjadi ciri khas dari makanan ini. Tepung tapioka juga digunakan sebagai bahan pengisi dalam beberapa varian onde-onde.

  3. Kue tradisional
    Di banyak makanan penutup tradisional, seperti kue dadar gulung atau kue moci, tepung tapioka digunakan dalam adonan kulit untuk memberikan tekstur yang lembut dan kenyal.
  • Tepung terigu

    Tepung terigu juga merupakan bahan yang sangat penting dalam hidangan tradisional, terutama di berbagai budaya yang mengandalkan roti, kue, dan pasta sebagai bagian integral dari makanan mereka.

    Beberapa contoh penggunaan tepung terigu dalam hidangan tradisional meliputi:
  1. Roti
    Tepung terigu adalah bahan utama dalam pembuatan roti. Dalam berbagai budaya, roti menjadi komponen penting dalam makanan sehari-hari. Tepung terigu mengandung gluten yang memberikan elastisitas pada adonan roti, memungkinkan adonan mengembang dan menghasilkan roti yang lezat dan empuk.

  2. Kue-kue tradisional
    Dalam banyak kue tradisional, seperti kue lapis, kue talam, atau kue bolu, tepung terigu digunakan sebagai bahan dasar untuk adonan kue. Sifat pengembangan adonan dan kemampuan menyerap cairan dari tepung terigu membantu menciptakan tekstur kue yang diinginkan.

  3. Pasta
    Tepung terigu adalah bahan utama dalam pembuatan pasta, seperti pasta Italia yang terkenal seperti spaghetti, fettuccine, dan lainnya.

Tepung tapioka dan tepung terigu memiliki peran yang berbeda dalam dunia kuliner. Tepung tapioka lebih cocok untuk hidangan pengentalan dan makanan gorengan, sementara tepung terigu menjadi dasar utama dalam pembuatan roti, kue, dan pasta.

Pemilihan tepung yang tepat penting untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan dalam resep masakan lho, Sobat Yummy!

Baca Juga: ​15 Resep Makanan dari Tepung Beras, Manis, Enak, dan Murah 

Topik

Bagikan:

Artikel Terpopuler

resep masakan terkait

Yummy Official

Yummy Official

Talam Abon

Talam Abon

(5.0)

45 mnt

1.1 rb

Artikel Lainnya di tips